Pematuhan Dan Pelanggaran Maksim Kesantunan Berbahasa Dalam Penolakan Pernyataan Cinta Remaja Akhir Universitas Muhammadiyah Sukabumi

  • Jelsa Dwi Gayani Putri Universitas Muhammadiyah Sukabumi
  • Deden Ahmad Supendi Universitas Muhammadiyah Sukabumi
  • Hera Wahdah Humaira Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Keywords: Kesantunan Berbahasa, Maksim Leech, Penolakan Cinta, Remaja Akhir

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa dalam penolakan pernyataan cinta oleh remaja akhir di lingkungan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi untuk menggali pengalaman kebahasaan informan secara mendalam. Informan dalam penelitian ini melibatkan laki-laki dan perempuan yang berusia 18, 19, 20, dan 21 tahun yang merupakan mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi berupa transkrip tuturan penolakan cinta yang dikumpulkan secara lisan maupun tulisan. Peneliti berperan sebagai instrumen utama (human instrument). Data dianalisis menggunakan metode padan ekstralingual dengan teknik lanjutan berupa hubung banding menyamakan (HBS), hubung banding membedakan (HBB), dan hubung banding menyamakan hal pokok (HBSP). Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 21 tuturan penolakan pernyataan cinta yang telah dianalisis berdasarkan pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa berdasarkan teori Leech. Terdapat 12 tuturan pematuhan dan 9 tuturan pelanggaran. Dari 12 tuturan pematuhan, beberapa di antaranya diklasifikasikan ke dalam masing-masing maksim, 5 pematuhan maksim kebijaksanaan, 2 maksim kedermawanan, 1 maksim penghargaan, 2 maksim kesederhanaan, 1 maksim permufakatan, dan 1 maksim kesimpatian. Sedangkan 9 tuturan pelanggaran, di antaranya 1 pelanggaran maksim kebijaksanaan, 3 maksim kedermawanan, 1 maksim penghargaan, 1 maksim permufakatan, dan 3 maksim kesimpatian. Dari temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa remaja akhir di lingkungan FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi mayoritas telah menggunakan tuturan santun dalam menyatakan penolakan cinta.

References

Brown, P., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge University Press.

Damayanti, A. Y., & Inayatillah, F. (2023). Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Percakapan Dalam Teks Youtube Najwa Shihab “Ngobrolin Wonderland Indonesia, Intrik Kasus Sambo, Peliknya Rkhup | MUSYAWARAH.” Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), Article 2. https://doi.org/10.31002/transformatika.v7i2.7736

Gani, R. H. A., Ernawati, T., & Wijaya, H. (2024). Pelanggaran Maksim Dan Implikatur Dalam Percakapan Gojek Online Dengan Pelanggan Melalui Whatsapp (Kajian Pragmatik). Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajaran, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.58218/alinea.v4i2.951

Irfan, M., Apriliyanti, & Wijaya, H. (2021). Kesantunan Tutur Remaja Dilihat Dari Sudut Pandang Lokusi, Ilokusi, Dan Perlokusi Di Kampung Jolok Desa Sikur (Studi Pragmatik). Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajaran, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.58218/alinea.v1i1.12

Leech, G. N. (1983). Principles of Pragmatics. New York: Longman.

Leech, G. N. (1993). Prinsip-prinsip pragmatik. Universitas Indonesia Library; UI-Press. https://lib.ui.ac.id

Mahsun. (2017). ‪Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya‬ (3rd ed.). Rajawali Press. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=7yMv8r0AAAAJ&citation_for_view=7yMv8r0AAAAJ:IjCSPb-OGe4C‬‬‬‬‬‬

Nasir, A., Nurjana, N., Shah, K., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Pendekatan Fenomenologi Dalam Penelitian Kualitatif. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 4445–4451.

Pierson, K. (2023). Understanding Adolescence Using a Developmental Lens. Scribd. https://www.scribd.com/document/436453432/SAHRC-AYADevelopment-LateAdolescentYoungAdulthood-pdf

Ragita, S. P., & Fardana, N. A. (2021). Pengaruh Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Terhadap Kematangan Emosi Pada Remaja. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(1), Article 1. https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i1.24951

Rahardi, R. K. (2019). Pragmatik: Konteks Intralinguistik dan Konteks Ekstralinguistik (1st ed.). Amara Books.

Steinberg, L. (2014). Adolescence. McGraw-Hill Education.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. https://digilib.unigres.ac.id/index.php?p=show_detail&id=43

Wagiati, W., Darmayanti, N., & Adji, M. (2023). Pelatihan Literasi Digital Di Media Sosial Bagi Generasi Muda Untuk Membangun Budaya Kesantunan. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 382–394. https://doi.org/10.24198/kumawula.v6i2.42852

Wintarsih, W. (2019). Pentingnya Kesantunan Berbahasa Bagi Mahasiswa. Metamorfosis | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 12(1), 61–64. https://doi.org/10.55222/metamorfosis.v12i1.131

Published
2025-08-14
How to Cite
Gayani Putri, J. D., Ahmad Supendi, D., & Wahdah Humaira, H. (2025). Pematuhan Dan Pelanggaran Maksim Kesantunan Berbahasa Dalam Penolakan Pernyataan Cinta Remaja Akhir Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajaran, 5(2), 382-399. https://doi.org/10.58218/alinea.v5i2.1434