http://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/issue/feedAlinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran2025-10-12T13:29:11+00:00Herman Wijayaalinea.jurnal@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;">Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran adalah publikasi yang dikelola oleh Lembaga Bale Literasi dengan e-ISSN: 2809-4204. Jurnal ini berfungsi sebagai wadah bagi peneliti, dosen, dan pengamat bahasa untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka di bidang bahasa dan sastra, baik lokal maupun internasional, serta dalam pembelajaran bahasa dan sastra. Artikel yang diterbitkan mencakup hasil penelitian, konsep teoritis, dan pemikiran inovatif yang menawarkan kontribusi baru bagi perkembangan ilmu. Alinea terbit tiga kali setahun, yaitu pada bulan April, Agustus, dan Desember.</p>http://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1458Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Berbantuan Media Film Terhadap Keterampilan Menyimak Teks Drama Siswa Kelas XI SMAN 1 Ciemas Tahun Ajaran 2024/20252025-10-12T13:29:07+00:00Ega Handayaniegahndyni17@ummi.ac.idDeden Ahmad SupendiAhmad@gmail.comAsep Firdausasepfirdaus@gmail.comPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran role playing berbantuan media film terhadap keterampilan menyimak teks drama siswa kelas XI SMAN 1 Ciemas. Permasalahan keterampilan menyimak yang masih rendah pada siswa menjadi fokus utama, karena kemampuan ini sangat penting dalam menginterpretasi isi, memahami makna, serta menangkap nilai-nilai yang terkandung dalam teks drama. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi experimental tipe Nonequivalent Control Group Design. Penelitian melibatkan dua kelompok, yakni kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa model pembelajaran role playing dengan dukungan media film, dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa pretest dan posttest dalam bentuk soal pilihan ganda untuk mengukur pemahaman siswa terhadap unsur-unsur intrinsik dalam teks drama. Data dianalisis melalui uji normalitas, uji homogenitas, uji beda menggunakan Wilcoxon, serta pengujian hipotesis dengan uji Mann-Whitney U. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Selain itu, uji Mann-Whitney U mengindikasikan bahwa model role playing berbantuan film memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Temuan ini menguatkan bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan didukung visualisasi mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks drama secara optimal.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ega Handayani, Deden Ahmad Supendi, Asep Firdaushttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1496Bahasa Figuratif dalam Puisi “Love’s Philosophy” karya Percy Bysshe Shelley2025-10-12T13:29:05+00:00Sofi Husnul Khotimahsofihusnulkh03@gmail.comPuisi sebagai karya sastra memiliki kekuatan ekspresif yang tinggi, terutama dalam penggunaan bahasa figuratifnya yang mampu menyampaikan makna secara mendalam. Salah satu puisi yang menampilkan penggunaan gaya bahasa secara menonjol adalah “Love’s Philosophy” karya Percy Bysshe Shelley. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis puisi tersebut dengan menggabungkan pendekatan stilistika, semiotika, dan simbolisme. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif kualitatif yang menggunakan metode analisis isi. Data utama berupa teks puisi yang dianalisis untuk mengidentifikasi gaya bahasa (personifikasi, metafora, diksi dan struktur), tanda-tanda linguistik, serta makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Shelley memperkuat tema cinta dan kesatuan alam dengan menggunakan gaya bahasa yang indah, seperti personifikasi dan metafora. Puisi ini menunjukkan cinta sebagai hukum alam yang universal melalui penggunaan unsur-unsur alam sebagai tanda dan simbol keharmonisan. Makna puisi diperkaya dengan simbol air, angin, dan cahaya matahari. Temuan ini menegaskan bahwa penggabungan stilistika, semiotika, dan simbolisme memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap makna, estetika, dan pesan filosofis dalam puisi “Love’s Philosophy”.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Sofi Husnul Khotimahhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1498Studi Semantik tentang Sinonim dan Antonim dalam Bahasa Kutai Tenggarong di Kutai Kartanegara2025-10-12T13:29:02+00:00Hari Nur Indah Hariadicaxaxaxa111@gmail.comMarwah UlwatunnisaMarwah@gmail.comPenelitian ini mengkaji fenomena sinonim dan antonim dalam Bahasa Kutai Tenggarong di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk sinonim dan antonim serta penggunaan dalam konteks budaya dan sosial masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara penutur asli, dan introspeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinonim dalam Bahasa Kutai Tenggarong terbagi menjadi tiga jenis: (1) sinonim mutlak/absolut, yaitu kata-kata yang maknanya setara dan dapat saling menggantikan tanpa mengubah arti kalimat; (2) sinonim proposional, yaitu kata-kata yang maknanya sama meskipun struktur kalimat berbeda; dan (3) sinonim kontekstual, yaitu kata-kata yang maknanya mirip tetapi penggunaannya tergantung pada situasi tertentu. Sementara itu, antonim terbagi menjadi dua jenis: (1) antonim relasional, yaitu kata-kata yang saling berlawanan tetapi memiliki keterkaitan; dan (2) antonim gradien, yaitu kata-kata yang berlawanan dalam tingkatan atau skala tertentu. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya pemahaman tentang keragaman semantik dalam bahasa daerah, khususnya Bahasa Kutai Tenggarong, serta mendukung pelestarian bahasa sebagai bagian dari identitas budaya.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Hari Nur Indah Hariadi, Marwah Ulwatunnisahttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1526Analisis Tindak Tutur Langsung Dan Tidak Langsung Pada Kegiatan Pembelajaran Di SDN 3 Curugkembar2025-10-12T13:28:57+00:00Rita Septianiritaseptiani43@gmail.comPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud, faktor dan dampak dari peristiwa tindak tutur langsung dan tidak langsung dalam kegiatan pembelajaran di SDN 3 Curugkembar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik simak catat dan voice record. Data dianalisis dengan berdasarkan teori dari Sumarlam, Pamungkas, dan Susanti (2017-2023). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam interaksi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SDN 3 Curugkembar, jenis tindak tutur yang lebih sering dilakukan oleh guru kelas 1 ketika kegiatan pembelajaran adalah tindak tutur langsung. Dari hasil rekaman yang sudah peneliti dapatkan terkumpul 2 rekaman yang berisi tindak tutur langsung 80%. Faktor penyebab dari terjadinya perisitwa tuturan tersebut adalah perbedaan generasi, gaya berbahasa antara gen alpha dengan gen milenial adalah suatu hal yang menarik untuk dianalisis. Dampak yang didapat oleh siswa adalah mereka lebih mudak memahami jenis tuturan langsung karena penguasaan bahasa dan cara kerja otak merespon kalimat yang mereka dengar dan simak membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi sebagai guru beliau memilih untuk lebih banyak menggunakan tindak tutur langsung agar siswa dan siswinya dapat memahami materi yang beliau jelaskan.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Rita Septianihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1434Pematuhan Dan Pelanggaran Maksim Kesantunan Berbahasa Dalam Penolakan Pernyataan Cinta Remaja Akhir Universitas Muhammadiyah Sukabumi2025-10-12T13:29:09+00:00Jelsa Dwi Gayani Putrijelsadwig@gmail.comDeden Ahmad Supendidedenahmadsupendi118@ummi.ac.idHera Wahdah Humairahera297@ummi.ac.idPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa dalam penolakan pernyataan cinta oleh remaja akhir di lingkungan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi untuk menggali pengalaman kebahasaan informan secara mendalam. Informan dalam penelitian ini melibatkan laki-laki dan perempuan yang berusia 18, 19, 20, dan 21 tahun yang merupakan mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi berupa transkrip tuturan penolakan cinta yang dikumpulkan secara lisan maupun tulisan. Peneliti berperan sebagai instrumen utama (human instrument). Data dianalisis menggunakan metode padan ekstralingual dengan teknik lanjutan berupa hubung banding menyamakan (HBS), hubung banding membedakan (HBB), dan hubung banding menyamakan hal pokok (HBSP). Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 21 tuturan penolakan pernyataan cinta yang telah dianalisis berdasarkan pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa berdasarkan teori Leech. Terdapat 12 tuturan pematuhan dan 9 tuturan pelanggaran. Dari 12 tuturan pematuhan, beberapa di antaranya diklasifikasikan ke dalam masing-masing maksim, 5 pematuhan maksim kebijaksanaan, 2 maksim kedermawanan, 1 maksim penghargaan, 2 maksim kesederhanaan, 1 maksim permufakatan, dan 1 maksim kesimpatian. Sedangkan 9 tuturan pelanggaran, di antaranya 1 pelanggaran maksim kebijaksanaan, 3 maksim kedermawanan, 1 maksim penghargaan, 1 maksim permufakatan, dan 3 maksim kesimpatian. Dari temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa remaja akhir di lingkungan FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi mayoritas telah menggunakan tuturan santun dalam menyatakan penolakan cinta.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jelsa Dwi Gayani Putri, Deden Ahmad Supendi, Hera Wahdah Humairahttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1423Analisis Penerjemahan Puisi “A Dream Within A Dream” Karya Edgar Allan Poe2025-10-12T13:29:11+00:00Adhityas Pramestinatyaspramestina@gmail.comWahyu Baharsyahwahyu@gmail.comPenelitian ini bermaksud untuk menelaah keakurasian, keberterimaan dan keterbacaan terjemahan puisi A Dream within A Dream dengan menganalisis teknik penerjemahan yang diterjemahkan pada web poemanalysis dengan menggunakan teknik penerjemahan dari Molina dan Albir yang dikutip dari (Ghufron dkk., 2022) seperti teknik penerjemahan kompensasi, penerjemahan harfiah, modulasi, dan transposisi. menggunakan metode kualitatif deskriptif karena penerjemahan puisi memerlukan pendekatan yang mampu menangkap nuansa bahasa secara mendalam. Hasil dari menganalisis puisi “A Dream Within A Dream” menunjukkan bahwa terdapat beberapa teknik terjemahan yang digunakan, dan yang paling banyak penerjemah gunakan yaitu teknik penerjemahan harfiah, dengan maksud agar terjemahan puisi tersebut tersampaikan tanpa mengubah atau mengurangi kalimat dari Bsu ke Bsa. Sementara itu, beberapa analisis penggunaan teknik penerjemahan lainnya penerjemah mempertimbangkan beberapa aspek agar terjemahan dapat berterima, akurat, dan terbaca oleh pembaca.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Adhityas Pramestina, Wahyu Baharsyahhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1507Tindak Tutur Ekspresif Dalam Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu Karya J.S. Khairen2025-10-12T13:29:00+00:00Eliya Sukmawatieliasukmawati509@gmail.comHaepa Marlianamarlianahaepa@gmail.comHulia Nurul Asrihulianurul@gmail.comAhmad AlgifarisAhmad@gmail.comMohammad Asyharmohammad@gmail.comAndra Ade Riyantoandre@gmail.comPenelitian ini mengkaji tindak tutur ekspresif dalam novel Dompet Ayah Sepatu Ibu karya J.S. Khaireen sebagai refleksi kondisi sosial-ekonomi masyarakat marginal Indonesia. Bahasa berfungsi sebagai cermin kompleksitas emosi dan kondisi psikologis manusia dalam merespons tekanan sosial-ekonomi. Novel ini relevan dikaji karena menggambarkan perjuangan hidup masyarakat ekonomi bawah melalui tokoh Asrul dan Zeena yang merepresentasikan realitas anak Indonesia berjuang mengubah nasib di tengah keterbatasan ekonomi. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi melalui pendekatan pragmatik. Data dikumpulkan melalui teknik baca dan catat dari dialog dan narasi yang mengandung tindak tutur ekspresif. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan menafsirkan makna tuturan dalam konteks psikologis dan sosial-ekonomi tokoh. Hasil penelitian menunjukkan 59 data tindak tutur ekspresif terdiri dari: mengkritik (21 data), memuji (26 data), heran (4 data), mengeluh (2 data), meminta maaf (3 data), dan terima kasih (3 data). Dominasi tindak tutur memuji dan mengkritik mencerminkan polaritas emosional tinggi dalam keluarga menghadapi tekanan ekonomi, di mana pujian berfungsi mempertahankan motivasi dan harga diri, sementara kritik menjadi medium pelampiasan frustrasi dan mendorong perubahan positif. Temuan mengonfirmasi bahasa ekspresif dalam karya sastra berfungsi sebagai cermin kondisi psikologis dan sosial masyarakat marginal.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Eliya Sukmawati, Haepa Marliana, Hulia Nurul Asri, Ahmad Algifaris, Mohammad Asyhar, Andra Ade Riyantohttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1547Bentuk Dan Fungsi Tindak Tutur Ekspresif Netizen Terhadap Postingan Kekalahan Timnas Indonesia Di Instagram @Timnasindonesia2025-10-12T13:28:51+00:00Ni Nyoman Sri Ayu Devie1c022183@student.unram.ac.idNala Fayzatirae1c022181@student.unram.ac.idThoriq Andrian Putrae1c022202@student.unram.ac.idMohammad Asyharmohammad@gmail.comAndra Ade Riyantoandre@gmail.comPenelitian ini membahas bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif netizen pada komentar unggahan hasil pertandingan Indonesia melawan Australia di akun Instagram resmi @timnasindonesia. Kekalahan telak 1–5 yang terjadi setelah pergantian pelatih secara mendadak menjadi pemicu munculnya komentar emosional dari warganet. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis tindak tutur ekspresif dan fungsi pragmatik yang muncul dalam komentar-komentar tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa simak bebas cakap, teknik lanjutan rekam, dan catat. Sampel data diambil secara purposive dari 100 komentar netizen yang mengandung ekspresi psikologis seperti pujian, sindiran, kemarahan, kritik, atau ucapan terima kasih. Analisis menggunakan teori tindak tutur ekspresif dari Searle dan fungsi ilokusi menurut Leech. Hasil penelitian menunjukkan lima bentuk utama tindak tutur ekspresif, yaitu mengejek (38 data), memuji (33), menyalahkan (30), menghina (29), dan berterima kasih (3). Bentuk mengejek menjadi yang paling dominan dengan ciri sarkastik atau ironis yang diarahkan pada PSSI dan pelatih. Fungsi pragmatik yang paling menonjol adalah conflictive, terutama pada ujaran yang menyampaikan kritik, kemarahan, dan hinaan. Sementara itu, fungsi convivial muncul dalam tuturan yang menyemangati dan menunjukkan empati. Temuan ini memperlihatkan bahwa komentar warganet tidak hanya menyampaikan emosi pribadi, tetapi juga membentuk wacana publik tentang nasionalisme, kepercayaan pada otoritas, dan peran media sosial sebagai kanal kritik kolektif.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ni Nyoman Sri Ayu Devi, Nala Fayzatira, Thoriq Andrian Putra, Mohammad Asyhar, Andra Ade Riyantohttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1528Analisis Tuturan Referensi Dalam Novel Hilang Arah Karya Sdavincii Kajian Pragmatik2025-10-12T13:28:54+00:00Zurriatin Toyyibahzurriatint@gmail.comHalimatussa’diah Halimatussa’diahHalimatussa@gmail.comNike Mulyahartatinike@gmail.comAlways QorniAlways@gmail.comAndra Ade Riyantoriyanto@gmail.comMohammad Asyharmohammad@gmail.comSalah satu kekhasan penulisan dari Sdavincii yang tidak hanya fokus pada unsur estitis dalam ceritanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur referensi dalam novel Hilang Arah karya Sdavincii dengan menggunakan kajian pragmatik. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tehnik baca dan catat. Hasil analisis menampilkan adanya unsur referensi yang terbagi menjadi 2 jenis dalam penerapannya yaitu referensi eksofora dan referensi endofora. Referensi eksofora ditemukan sebanyak 31 data yang terdiri dari referensi eksofora persona sebanyak 23 data, referensi eksofora demonstratif sebanyak 5 data, dan referensi eksofora komparatif sebanyak 3 data. Referensi endofora terdapat sebanyak 8 data yang terbagi menjad referensi endofora anafora sebanyak 7 data, dan referensi endofora katafora sebanyak 1 data. Temuan hasil analisis tersebut membuktikan bahwa dalam novel Hilang Arah karya Sdavinci terdapat unsur referensi dengan makna yang tersamarkan.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Zurriatin Toyyibah, Halimatussa’diah Halimatussa’diah, Nike Mulyahartati, Always Qorni, Andra Ade Riyanto, Mohammad Asyharhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1525Praanggapan Dalam Film Pendek Tilik: Kajian Pragmatik2025-10-12T13:28:58+00:00Fiony Asmaya Jutrifiony@gmail.comFia AnggrainiFiaanggrainiii2005@gmail.comFathurrahman FathurrahmanFathurrahman@gmail.comIrma Prihatin Syahroniirma@gmail.comThis study aims to examine the presuppositions in the speech of the characters in the short film Tilik by Bagus Martono, directed by Wahyu Agung Prasetyo. This short film is interesting to study because it depicts the daily communication practices of village communities that are full of gossip, social prejudice and stereotypes towards women. Presuppositions are an important part of pragmatic studies that contain shared knowledge between speakers and interlocutors. This study is relevant because presuppositions not only convey implicit meanings, but also reflect the values and social structures inherent in language. This study uses a qualitative descriptive method with a pragmatic approach. The data source is the speech of the characters in the film Tilik, which is obtained through the Listening method with note-taking techniques. This technique is carried out by intensively listening to the film, noting all utterances containing presuppositions and transcribing them. The data are analyzed based on the classification of presuppositions according to Yule's theory (2006), which divides them into six types, namely 1). Existential presuppositions, 2). Factual presuppositions, 3). Non-factual presuppositions, 4). Lexical presuppositions, 5). Structural presupposition, 6). Counterfactual presupposition. Data analysis was conducted through interactive analysis techniques according to Miles and Huberman which include data reduction, data presentation and data verification or conclusions. The results of the study showed that there were 92 presupposition data consisting of existential presuppositions (15 data), factive presuppositions (24 data), lexical presuppositions (1 data), structural presuppositions (42 data), nonfactive presuppositions (8 data), counterfactual presuppositions (2 data). These findings indicate that the presuppositions in the short film Tilik not only build implicit meanings in the dialogue, but also reflect the social values and communication dynamics of the village community.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Fiony Asmaya Jutri, Fia Anggraini, Fathurrahman Fathurrahman, Irma Prihatin Syahronihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1690Skenario Wacana Ritual Koso Wancang Masyarakat Todo: Kajian Linguistik Kebudayaan2025-10-12T13:28:30+00:00Gregorius Raruraru@gmail.comEduardus Yovantus Abuteduardus@gmail.comSisilia Gulfani Putrisisilia@gmail.comPenelitian ini mengkaji skenario wacana ritual Koso Wancang pada masyarakat Todo kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai dari kaca mata ilmu linguistik kebudayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan skenario wacana berdasarkan data bahasa dan makna dari ritual Koso Wancang tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah instrumen panduan simak, panduan wawancara, teknik rekam, dan teknik catat. Skenario wacana dalam ilmu linguistik kebudayaan mencakup kajian tentang siapa berbicara kepada siapa dalam suatu ritus kebudayaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa skenario wacana linguisti kebudayaan dalam Koso Wancang merupakan sebuah istilah yang digunakan oleh masyarakat Manggarai, khususnya masyarakat Todo yang terbagi dalam empat skema, yaitu skema tindak tutur, skema urutan, skema perspektif, dan skema ideasional. Keempat skema wacana ini mengarah pada pemaknaan bahwa Koso Wancang bermakna pada upacara pengangkatan arwah dari orang yang meninggal supaya tidak lagi tinggal di rumah atau pondok yang ditinggali selama hidup dan yang sifatnya hanya untuk sementara untuk pergi agar keluarga yang tinggal di rumah atau pondok tersebut tidak merasa terganggu. Hal ini menunjukkan bahwa ada pemisahakan antara kehidupan orang yang telah meninggal dan yang masih hidup pada masyarakat Todo, kaupaten Manggarai.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gregorius Raru, Eduardus Yovantus Abut, Sisilia Gulfani Putrihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1552Analisis Tindak Tutur dalam Wacana Iklan Gadaiku by Hartadinata Abasi pada Media Sosial Instagram2025-10-12T13:28:49+00:00Nurhidayah NurhidayahNurhidayah@gmail.comDian PafilayPafilay@gmail.comDini AprianiDinia0415@gmail.comAndra Ade Riyantoriyanto@gmail.comMochammad AsyharMochammad@gmail.comThis study aims to examine speech acts in advertising discourse on the Instagram account Gadaiku by Hartadinata Abasi using a qualitative approach. Amid the rapid development of the digital era, Instagram has become one of the main social media platforms facilitating interactive two-way communication, enabling users not only to receive information but also to respond, comment, and instantly share content. Various features such as Stories, Reels, and IGTV provide creative opportunities for businesses to reach a wide audience, especially in Indonesia, which had around 103 million active users at the beginning of 2025. The data collection techniques in this study include reading, non-participant observation, and note-taking on Instagram posts from the May 2025 edition. The analysis identified three types of speech acts: locutionary (9 data), illocutionary (15 data), and perlocutionary (9 data), totaling 33 data points. Locutionary acts are used to convey information literally and factually, such as explanations or direct statements. Illocutionary acts function to invite, motivate, advise, or offer solutions to influence the audience’s attitudes or behaviors, while perlocutionary acts aim to elicit certain effects or responses from the audience, such as encouraging real action, building trust, or creating emotional engagement. The findings of this study demonstrate that the speech act strategies employed in Instagram advertisements are effective in building persuasive and interactive communication with today's digital audience. The varied use of speech acts allows advertising messages to be not only informative but also capable of building emotional connections, motivating, and encouraging the audience to act according to marketing objectives. This marks a significant shift from traditional media to digital media, where interactivity, audience segmentation, and flexible content formats become key advantages in modern marketing communication strategies.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Nurhidayah Nurhidayah, Dian Pafilay, Dini Apriani, Andra Ade Riyanto, Mochammad Asyharhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1561Analisis Struktur Percakapan Dalam Podcast Deddy Corbuzier Episode Jerome Polin2025-10-12T13:28:45+00:00Zuriatin Haerwritergaje23@gmail.comEla ElaEla@gmail.comHasbullah HasbullahHasbullah@gmail.comAndra Ade Riyantoriyanto@gmail.comThis research aims to analyze the conversational structure in the Close The Door podcast hosted by Deddy Corbuzier, particularly in the episode featuring Jerome Polin, using a pragmatic approach. The study highlights five key components of conversational structure as outlined by Yule (2006): turn-taking, pauses, overlaps (simultaneous speech), backchannels (listener responses), and adjacency pairs. The method employed is qualitative descriptive with the techniques of passive observation and note-taking. Data were collected through direct observation of the podcast episode and analyzed to identify elements of conversational structure that occur naturally in unscripted interaction. The analysis reveals that all five components are present in the episode, illustrating the dynamic nature of everyday conversation. Turn-taking and backchannels were the most prominent, reflecting collaboration and responsiveness between speaker and interlocutor. Pauses and overlaps appeared as expressions of spontaneity and reflection, while adjacency pairs emerged through question-answer patterns and natural responses. 2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Zuriatin Haer, Ela Ela, Hasbullah Hasbullah, Andra Ade Riyantohttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1603Analisis Kesulitan Membaca Siswa SMK PGRI 3 Kota Serang dalam Perspektif Psikolinguistik: Studi Kasus pada Kelas X2025-10-12T13:28:37+00:00Penty Susilowatisusilowatipenty@gmail.comOdin Rosidinrosidin@gmail.comDase Erwin JuansyahJuansyah@gmail.comKemampuan membaca yang lancar merupakan fondasi utama dalam keberhasilan pembelajaran, terutama dalam memahami teks-teks teknis di tingkat sekolah menengah kejuruan. Namun, hambatan membaca yang dialami siswa tidak semata-mata disebabkan oleh faktor teknis, melainkan juga berkaitan erat dengan aspek psikolinguistik seperti gangguan pemrosesan fonologis, keterbatasan kosakata (leksikal), hambatan sintaksis, dan kegagalan pemrosesan semantik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab belum lancarnya membaca pada siswa SMK PGRI 3 Kota Serang dengan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% siswa mengalami kesalahan fonemik, terutama pada pelafalan fonem kompleks (/tr/, /kl/, /sy/); 65% siswa mengalami kesulitan memahami kosakata teknis; 60% membaca tanpa memperhatikan jeda atau intonasi yang sesuai; dan 85% menunjukkan motivasi rendah dalam membaca, hanya membaca ketika diwajibkan oleh guru. Selain itu, 40% siswa menyatakan mengalami kecemasan saat membaca dan dipengaruhi oleh penggunaan bahasa non-baku dalam keseharian. Temuan ini menegaskan bahwa hambatan membaca bersumber dari proses linguistik internal dan faktor afektif-lingkungan yang saling terkait. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan pembelajaran berbasis psikolinguistik yang holistik serta dukungan literasi dari lingkungan sekolah dan keluarga untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa secara komprehensif.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Penty Susilowati, Odin Rosidin, Dase Erwin Juansyahhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1562Gaya Komunikasi Dedy Mulyadi Ditinjau Dari Perspektif Kesantunan Berbahasa2025-10-12T13:28:43+00:00Citra Aulia Putricitraauliaputri39@gmail.comAldi Abriansyah RamadhanRamadhan@gmail.comIndana Zulpa Fitri KhairuIndana@gmail.comAndra Ade Riyantoriyanto@gmail.comMohammad Asyahrmohammad@gmail.comThis study aims to analyze the communication style of Dedy Mulyadi on his YouTube channel based on Leech’s politeness principles. The topic is significant as Dedy Mulyadi, a public figure, is known for his straightforward yet empathetic communication with the public. This research adopts a qualitative descriptive approach, using utterances from selected YouTube videos as data. The analysis applies Leech’s six maxims of politeness: tact, generosity, approbation, modesty, agreement, and sympathy. The findings reveal that Dedy Mulyadi’s communication reflects these politeness principles. He often demonstrates empathy, gives compliments, remains humble, and engages in courteous discussions. His communication not only effectively conveys messages but also fosters positive emotional connections with the community. These results indicate that politeness in language use can coexist with assertiveness in public communication. This study highlights the importance of linguistic ethics in fostering social harmony and trust, particularly in digital and public interaction spaces.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Citra Aulia Putri, Aldi Abriansyah Ramadhan, Indana Zulpa Fitri Khairu, Andra Ade Riyanto, Mohammad Asyahrhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1574Analisis Penggunaan Deiksis Dalam Film Sayap-Sayap Patah Kajian Pragmatik2025-10-12T13:28:41+00:00Tis'ata Adhiatisataadhia04@gmail.comNi Nyoman YuliantariYuliantari@gmail.comSabrina Sabila Dwi HikmahHikmah@gmail.comNaddia Putri RamadaniRamadani@gmail.comThis study departs from the assumption that film, as a representation of social reality, can serve as an object of pragmatic analysis, particularly in the study of deixis. The film Sayap-Sayap Patah, directed by Rudi Soedjarwo, was selected for its expressive utterances and because it has not been widely analyzed within linguistic studies. The objective of this research is to describe the types and forms of deixis used in the characters’ utterances. The investigation was carried out using a descriptive qualitative approach, employing observation methods and note-taking techniques. The data source consists of dialogues in the film that contain elements of personal, temporal, and spatial deixis. The data analysis technique used is the extralingual matching method, which connects language use with external contexts such as time, place, and participants. The analysis was conducted by examining each occurrence of deixis contextually within the dialogue, allowing for an in-depth understanding of its function and meaning in character interactions. The findings reveal that there are 18 deixis data found in the film, consisting of 9 personal deixis, 6 temporal deixis, and 3 spatial deixis.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Tis'ata Adhia, Ni Nyoman Yuliantari, Sabrina Sabila Dwi Hikmah, Naddia Putri Ramadanihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1597Citra Ibu Dalam Puisi “Pulang Ke Dapur Ibu” Karya Aan Mansyur Dan Lirik Lagu “Bertaut” Karya Nadin Amizah2025-10-12T13:28:39+00:00Elpida Fathi Garwitaegarkuliah14@gmail.comAssifa Atsna HanifaHanifa@gmail.comThis study aims to describe how the image of a mother is compared based on physical aspects, psychological aspects, and social aspects in poetry and song lyrics. The poem in question is "Pulang ke Dapur Ibu" by Aan Mansyur about how a mother becomes the safest and most comfortable place for a child to return to in the midst of the complexities of life that the child lives, while the song lyrics in question are "Bertaut" by Nadin Amizah about the closeness of a child to his mother in the context of childhood to adulthood. This study was conducted using qualitative methods, supported by data collection techniques in the form of observing and taking notes, as well as data analysis techniques in the form of qualitative analysis. The results of the study show that the image of a mother in the poem "Pulang ke Dapur Ibu" by Aan Mansyur shows: (1) physical aspects in the form of being old or old so that she cannot carry out daily activities as before; (2) psychological aspects in the form of always showing happiness in front of the child, hiding sadness and problems from the child; and giving full attention and affection to the child; and (3) social aspects in the form of carrying out the role of a parent, in the household, and in work. Meanwhile, the image of a mother in the lyrics of the song "Bertaut" by Nadin Amizah shows: (1) the physical aspect in the form of a strong and brave mother figure; (2) the psychological aspect in the form of how a mother becomes a figure who provides support and celebrates her child's success, the way she behaves which then builds attachment, and how a mother acts as a source of knowledge, answers, and experience for her child; and (3) the social aspect in the form of the mother's role as a parent.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Elpida Fathi Garwita, Assifa Atsna Hanifahttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1616Makna Konotasi Dalam Lirik Lagu “Berharap Pada Timur” Oleh Salma Salsabil (Kajian Semantik)2025-10-12T13:28:35+00:00Muhammad Ilham Akbarilhamakbar19864@gmail.comAlyka Dwi Zahranialykadwizahraniz@gmail.comIntan Sari Ramdhaniintan.sariramdhani@gmail.comThis study aims to describe the connotative meaning contained in the lyrics of the song 'Berharap pada Timur' by Salma Salsabil, with a focus on semantic analysis. The method used is descriptive qualitative with the technique of listening and writing. The researcher will read and understand all the lyrics of the song carefully and record the findings in the form of a song transcript. The results of the study indicate that the connotative meaning in the lyrics of the song 'Berharap pada Timur' has an implied meaning that refers to a person's feelings in maintaining love amidst limitations and social pressures. This song also reflects sincerity, loyalty, struggle, and hope for a relationship that is carried out secretly. This study found three positive connotative meanings and three negative connotative meanings in the lyrics of the song.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Ilham Akbar, Alyka Dwi Zahrani, Intan Sari Ramdhanihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1625Analysis Of Lexical Semantic Ambiguity In Translating Indonesian Sentences Into English Using Google Translate And Chat-GPT2025-10-12T13:28:34+00:00Daniel Binsah Lumban Gaoldanielbinsahlumbangaol@gmail.comBernieke Anggita Ristia Damanikanggita@gmail.comThe background of this study focuses on the importance of accuracy in translating sentences containing lexical ambiguity. Misunderstandings often occur in cross-language understanding because each language must have a translation tool by selecting and translating sentences with many possible meanings. This study aims to analyze the results of translating Indonesian sentences containing lexical ambiguity into English using two translation engines, namely Google Translate and ChatGPT. The method used is descriptive qualitative with a content analysis approach. Data in the form of sentences containing ambiguity were collected and translated using both tools, then analyzed based on semantic theory and translation theory. The results of the study show that both translation tools are able to translate ambiguous sentences with varying degrees of success. The results of the analysis show that both Google Translate and ChatGPT have the ability to translate sentences where there is a meaning with varying degrees of success. ChatGPT tends to produce translations that are more contextual and closer to the actual meaning than Google Translate which tends to translate literally. Thus, it can be concluded that the development of translation technology must consider the ability to understand context semantically so that the translation results are more accurate and natural.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Daniel Binsah Lumban Gaol, Bernieke Anggita Ristia Damanikhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1560Strategi Penerjemahan Dalam Mengungkap Nuansa Emosional Dan Kultural Lagu 'Chop Suey!' Oleh System Of A Down: Analisis Komparatif Terjemahan Lirik2025-10-12T13:28:47+00:00Frida Putri Purgitosuparli.sariawan@gmail.comMisyi Gusthinimisyigusthini@gmail.comPenelitian ini menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan dalam versi bahasa Indonesia lagu "Chop Suey!" karya System of a Down, dengan membandingkan dua pendekatan penerjemahan yang diambil dari blog Cintya Maharani (interpretasilirik.com) dan Yoga (gimanacuk.com). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana masing-masing penerjemah mempertahankan atau mengadaptasi makna emosional, kultural, dan simbolik yang terkandung dalam lirik aslinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Sumber data terdiri atas lirik lagu asli dan dua versi terjemahan dalam bahasa Indonesia. Analisis dilakukan secara tekstual menggunakan teori strategi penerjemahan dari Vinay dan Darbelnet (1995), didukung oleh prosedur dari Newmark (1988) seperti transposisi, modulasi, adaptasi, dan peminjaman, serta prinsip skopos dari Nord (2018). Untuk meningkatkan validitas, dilakukan triangulasi teori dengan merujuk pada Hatim dan Munday (2019), Mu’in et al. (2024), dan Wilss (1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjemahan oleh Cintya Maharani lebih efektif dalam menyampaikan nuansa emosional dan kultural dibandingkan dengan terjemahan oleh Yoga yang cenderung literal. Penelitian ini memberikan kontribusi pada studi penerjemahan lirik lagu, khususnya dalam menunjukkan pentingnya keseimbangan antara kesetiaan makna dan kepekaan terhadap konteks budaya serta emosional dalam proses penerjemahan.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Frida Putri Purgito, Misyi Gusthinihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1709Penggunaan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dalam Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi pada Siswa Kelas VII MTs Al-Manshuriyah Kota Sukabumi2025-10-12T13:28:28+00:00Dandi Ilham Nurfikridandinurfikri30@gmail.comAsep Firdausfirdaus@gmail.comHera Wahdah HumairaHumaira@gmail.comPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) terhadap keterampilan menulis teks deskripsi siswa kelas VII MTs Al-Manshuriyah Tahun Ajar 2024/2025. Subjek pada penelitian ini berjumlah 2 kelas yaitu kelas VII-A (kelas kontrol) dan VII-B (kelas eksperimen). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa rata-rata nilai posttest kelas kontrol sebesar 60,48 dengan kategori rendah, sedangkan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan pendekatan CRT memperoleh rata-rata nilai posttest sebesar 76,36 dengan kategori sedang. Hasil uji-t menunjukkan bahwa thitung sebesar 10,103 lebih besar dari ttabel 2,010 pada taraf signifikansi 0,05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelas. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan keterampilan menulis teks deskripsi. Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) terbukti mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa, membantu mereka mengaitkan pembelajaran dengan konteks budaya pribadi, serta mempermudah dalam menuangkan ide ke dalam tulisan. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Dandi Ilham Nurfikri, Asep Firdaus, Hera Wahdah Humairahttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1635Tantangan Penggunaan Media Sosial dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia oleh Siswa WNA Tiongkok2025-10-12T13:28:32+00:00Agatha Ferilia Krisna Awandaagathaferiliaka@gmail.comPius Nurwidasa PrihatinPrihatin@gmail.comFidelis Chosa KastuhandaniKastuhandani@gmail.comPenggunaan media sosial dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa telah menjadi topik yang semakin relevan pada era digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi serta tantangan dalam penggunaan media sosial sebagai alat bantu pembelajaran bagi siswa Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap materi pembelajaran, memperluas kesempatan berinteraksi dengan penutur asli, serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Namun, terdapat beberapa tantangan seperti kesulitan memahami kosakata dan struktur bahasa, kurangnya interaksi langsung, serta potensi distraksi dari konten non-pembelajaran. Social media in Indonesian Language has become an increaslingly relevant topic in the digital era. This research aims to analyze the urgency and challenges in using social media as a learning aid for foreign national (WNA) students from Tiongkok. The research method used is qualitative descriptive approach with data collection technique through interviews, observation, and document analysis. The research results show what that social media can increase accessibility to learning material, expand opportunities for increation with native speakers, and increase student motivation in learning. However, there are several challenges such as difficulty understanding vocabulary and language structures, lack of direct interaction, and potential distraction from non-learning content.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Agatha Ferilia Krisna Awanda, Pius Nurwidasa Prihatin, Fidelis Chosa Kastuhandanihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1756Efektivitas Metode Pembelajaran Diskusi Dalam Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa Sekolah Dasar2025-10-12T13:28:27+00:00Widiyanti WidiyantiWidiyanti@gmail.comRatih Anjarwaniratihanjarwani8@gmail.comPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran diskusi terhadap keterampilan menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. siswa kelas II di SDN 1 Klampok. Latar belakang penelitian ini berawal dari rendahnya kemampuan menyimak siswa yang disebabkan oleh kurangnya motivasi saat pembelajaran. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas II di SDN 1 Klampok yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 17 perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan tes tertulis untuk mengetahui kemamouan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Instrumen dalam pengumpulan data terdiri dari lembar observasi dan lembar tes. Data observasi di analisis menggunakan data kualitatif dan data hasil tes kemampuan menyimak dianalisis menggunakan data kuantitatif. Hasilnya penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa keterampilan menyimak siswa meningkat sebesar 62%. Pada siklus II, setelah dilakukan perbaikan dan penyesuaian strategi pembelajaran, hasilnya meningkat menjadi 90%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran diskusi dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita siswa kelas II di SDN 1 Klampok. Dengan demikian, penerapan metode pembelajaran diskusi terbukti efektif dalam mengatasi masalah rendahnya keterampilan menyimak siswa dan dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ratih Anjarwani, Widiyanti Widiyantihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1774Analisis Teknik Penerjemahan Amplifikasi Dalam Novel “L’appel De L’ange” Karya Guillaume Musso2025-10-12T13:28:25+00:00Chelsea Senneza Adjiechelsea.adjie@upi.eduFarida Amaliafaridamalia@upi.eduAriessa Racmadhanyariessa.racmadhany@upi.eduThis study is motivated by the importance of translation techniques in preserving the meaning and nuances of literary works. It aims to analyze the use of amplification techniques in the novel L’Appel de l’ange by Guillaume Musso, translated into Indonesian by Yudith Listiandri. The focus is to identify the types of amplification techniques used and analyze their functions within the translated sentences. The study employs a descriptive qualitative method with purposive sampling to select sentences containing amplification techniques. Data were analyzed by categorizing amplification types—explicitation, addition, paraphrase, description, and footnotes—and examining their functions in context. Results show that explicitation is the most frequently used technique (125 sentences), followed by addition (31 sentences), paraphrase (19 sentences), description (18 sentences), and footnotes (6 sentences). These findings highlight the significant role of amplification techniques in influencing the simplicity and complexity of sentence structures in translation.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Chelsea Senneza Adjie, Farida Amalia, Ariessa Racmadhanyhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1778Denotasi Dan Konotasi Jenis Simbol Dalam Film Animasi “Le Magasin Des Suicides”: Pendekatan Semiotika Teori Barthes2025-10-12T13:28:23+00:00Andina Noviyanti Putriandinanp17@gmail.comYuliarti Mutiarsihyuliarti@gmail.comRika Widawatirika@gmail.comAnimated films serve not only as entertainment but also as a medium for conveying social criticism through symbolic representation. This study aims to examine the denotative and connotative meanings of verbal and nonverbal symbols in the animated film Le Magasin des Suicides using Barthes semiotic approach. A descriptive qualitative method was employed, with observation and note-taking techniques to identify scenes containing symbolic representations of death. Data were selected purposively from key scenes that illustrate death-related symbolism and analyzed through Barthes theory of signs. The findings reveal that symbols such as hanging ropes, poison, knife, promotional slogans, and coffin-shaped birthday cakes not only carry literal meanings but also convey ideological critiques related to nihilism, consumerism, and the commodification of death in modern society. The film reflects how death is normalized and commodified within daily routines through dark humor. Thus, this animated film functions not merely as entertainment but as a form of social commentary, revealing how modern culture constructs and interprets the concept of death.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Andina Noviyanti Putri, Yuliarti Mutiarsih, Rika Widawatihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1786Analisis Pesan, Tanda Verbal dan Visual Kajian Semiotik Pada Iklan Santé Publique France MangerBouger2025-10-12T13:28:21+00:00Risalah Azzahriwansalahazznine@gmail.comDadang SunendarSunendar@gmail.comRika WidawatiWidawati@gmail.comThis study aims to examine the meaning of messages in one of the public service advertisements MangerBouger produced by Santé Publique France using Roland Barthes’ semiotic approach. Advertising, as a medium of public communication, not only conveys messages directly but also shapes awareness through the use of visual and verbal signs rich in cultural and ideological meanings. This research employs a descriptive qualitative method focusing on in-depth interpretation of meaning within social phenomena in the context of visual communication. The research object is the MangerBouger advertisement entitled “Commencez par Manger des Légumes Secs un Peu Plus Souvent”, obtained from the YouTube platform, and analyzed through visual observation, literature review, and documentation. The data were analyzed by dissecting the layers of denotative, connotative, and mythical meanings based on Barthes’ theory. The results show that the advertisement delivers health messages in a symbolic and persuasive way, and constructs a certain cultural representation that appears natural. Barthes’ semiotic approach proves effective in revealing hidden meanings behind the visual and verbal representations used in public communication strategies by French government agencies.2025-08-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Risalah Azzahriwan, Dadang Sunendar, Rika Widawatihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1796Analisis Teknik Penerjemahan Tindak Tutur Komisif Dalam Novel Central Park Karya Guillaume Musso2025-10-12T13:28:19+00:00Egidhia Dwi Tiara Khusnandaegidhia12@gmail.comIim Siti Karimahiimsitikarimah@upi.eduAriessa Racmadhanyariessa.racmadhany@upi.eduStudies on commissive speech acts in modern French literary texts are still very limited, especially in the context of their translation into Indonesian. However, commissive speech acts such as promises, offers, oaths, and threats play an important role in building the dynamics of relationships between characters in a narrative. Therefore, this research is important to fill the gap in studies and enrich translation studies within the context of pragmatic linguistics. This research employs a qualitative descriptive method with a document analysis approach on Guillaume Musso's novel Central Park and its Indonesian translation. This study refers to Austin's (1962) and Searle's (1969) speech act theory to identify forms of commissive speech acts, as well as Vinay and Darbelnet's (1995) translation technique theory to analyze the translation strategies used. The research questions are answered through the identification of the types of commissive speech acts that appear in the translated text and the translation techniques used to convey the meaning of the utterances into the target language. The results of the study show that out of 51 data analyzed, four types of commissive speech acts were found, namely promises (49%), offers (31.3%), oaths (11.8%), and threats (7.9%). Meanwhile, in terms of translation techniques, six out of seven techniques proposed by Vinay and Darbelnet were identified, with modulation being the most dominant technique (35.3%). These results indicate that translators actively adapt the meaning and function of utterances to align with the cultural and linguistic context of the target language.2025-08-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Egidhia Dwi Tiara Khusnanda, Iim Siti Karimah, Ariessa Rachmadhanyhttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1799Rancang Bangun Modul Pembelajaran Bahasa Prancis Bagi Staf Tourist Information Center (TIC) DI Bandung2025-10-12T13:28:17+00:00Salma Tasfiyatunnisasalma.tasfiya26@gmail.comIim Siti KarimahKarimah@gmail.comYadi Mulyadiyadi@gmail.comMastery of foreign languages, particularly French, plays a crucial role in supporting tourism services in Bandung. As the frontline of tourist services, the Tourist Information Center (TIC) staff are expected to communicate effectively with international visitors, including those from French-speaking countries. This study aims to design and develop an A1-level French learning module tailored to the specific needs of TIC staff in Bandung. The research employed a Research and Development (R&D) approach consisting of needs analysis, module design, expert validation, and limited trials. The participants were six TIC staff members in Bandung who had no prior formal learning experience in French. Data were collected through observation, interviews, and questionnaires, and analyzed using both quantitative and qualitative descriptive methods. The result was a contextual, practical, and applicable learning module comprising six units focused on real-life communication situations in the tourism sector. Expert validation indicated that the module was feasible with minor revisions, while the trial implementation achieved an average score of 4.46 (89.2%), categorized as “Highly Feasible.” These findings demonstrate that the A1-level French learning module is effective for self-directed learning among TIC staff and contributes to improving the quality of tourism services in Bandung.2025-08-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Salma Tasfiyatunnisa, Iim Siti Karimah, Yadi Mulyadihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1801Analisis Materi Bahasa Prancis Perhotelan dan Restorasi pada Laman LingoHut untuk Mata Kuliah Français de l’Hôtellerie et de la Restauration2025-10-12T13:28:15+00:00Azilia Sawitrisawitriazilia@gmail.comIim Siti Karimahlim@gmail.comYadi MulyadiMulyadi@gmail.comThis study aims to evaluate the suitability of the LingoHut language learning website as a self-learning medium for students of Français de l’Hôtellerie et de la Restauration. This is motivated by the need for verified learning media, given that popular websites may not necessarily meet professional standards. This study uses a qualitative descriptive method with a two-layer content analysis design. The research data source is the LingoHut website, while data collection techniques were conducted through observation and documentation of the available content and features. Data analysis was carried out systematically. First, the website content was mapped against the DFP (Diplôme de Français Professionnel) Tourism-Hospitality-Catering competency standards to assess the scope of the material. Second, the website's presentation design was analyzed for its alignment with the principles of Mayer's Multimedia Learning Theory, particularly regarding cognitive efficiency. The results of the study indicate that LingoHut's content support is partial, limited to basic vocabulary enrichment, and thus does not cover all the required competencies. The multimedia design has positive potential in terms of user control (Segmentation Principle), but is limited in cognitive efficiency due to violating the Redundancy Principle. As data validation, these findings confirm that LingoHut has potential as a supplementary medium but is insufficient as the primary learning source to achieve comprehensive French language competencies in the hospitality and restaurant industry.2025-08-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Azilia Sawitri, Iim Siti Karimah, Yadi Mulyadihttp://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea/article/view/1802Kekuatan Tokoh Kinan Sebagai Perempuan Dalam Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF2025-10-12T13:25:47+00:00Indah Mukti Lestariindahmuktilestari4964@gmail.comNazla Maharani UmayaNazla@gmail.comAzzah Naylaazzah@gmail.comThe background of this research is based on the view that women, often considered weak and treated unfairly, in fact possess extraordinary potential strength. This study aims to describe the strength of women in the novel Layangan Putus by Mommy ASF. The novel, which gained popularity for addressing domestic issues, was chosen as the object of research because it reflects social realities and the struggles of women. The data presentation technique in this study uses a qualitative descriptive method, with liberal feminism employed to analyze women’s strength from the perspectives of equal rights, freedom, and rational capability. The research data consist of texts, quotations, plotlines, character names, and characterization. Data collection techniques include literature study as well as reading and note-taking, while data analysis uses descriptive techniques to identify, classify, and interpret the findings. The results of the study show that women’s strength in the novel Layangan Putus is manifested through the central character, Kinan, who demonstrates multiple forms of strength. Based on Robert Havighurst’s concept, Kinan possesses emotional, economic, intellectual, and social independence. According to Gandhi, Kinan is portrayed as a woman who is self-reliant, capable of sustaining her family, and providing financial support. Meanwhile, Rahadiani & Zulfiningrum highlight Kinan’s freedom of expression, courage in decision-making, and resilience as an independent woman. This strength does not only come from within herself but is also reinforced by the support of her family, children, friends, and social relations, enabling her to rise after facing domestic conflicts. Thus, the novel successfully portrays women as resilient, empowered, and capable of rebuilding their lives through self-potential and the support of their social environment.2025-08-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indah Mukti Lestari, Nazla Maharani Umaya, Azzah Nayla