Pelatihan Karawitan sebagai Upaya dalam Optimalisasi Indigenous Art dan Culture Knowledge bagi Generasi Muda
Abstract
Desa Wirun menjadi desa sentra industri gamelan terbesar di Indonesia. Terdapat berbagai kesenian tradisional yang berkembang, termasuk karawitan. Namun, kesenian tradisional hanya populer di kalangan orang tua saja sementara generasi muda banyak yang memiliki minat dan apresiasi yang rendah terhadap seni dan budaya lokal. Pemahaman dan pengetahuan terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda juga masih minim. Pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan indigenous art dan culture knowledge di kalangan generasi muda melalui pelatihan karawitan. Metode yang digunakan yaitu Focus Groub Discussion, pelatihan langsung, juga pendampingan. Hasil kegiatan ini yaitu terbentuknya program “Lentera Budaya” yang dapat meningkatkan minat dan apresiasi generasi muda terhadap budaya lokal. Program ini dilakukan dengan menumbuhkan literasi budaya sehingga pengetahuan dan pemahaman generasi muda dapat meningkat untuk mendukung pelestarian budaya. Pelatihan karawitan menjadi bagian program ini yang difokuskan untuk meningkatkan keterampilan generasi muda dalam seni karawitan sehingga selain memiliki pengetahuan terhadap budaya lokal, juga memiliki potensi untuk menjadi pelaku budaya. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat berkontribusi besar bagi masyarakat Desa Wirun terutama dalam mendukung regenerasi pelaku budaya di bidang seni kaarwitan.References
Alimah, S. (2019). Kearifan lokal dalam inovasi pembelajaran biologi: strategi membangun anak indonesia yang literate dan berkarakter untuk konservasi alam. Jurnal Pendidikan Hayati, 5(1).
Budi, R., Wahanisa, R., & Hikal, M. A. (2021). Pemberdayaan Karang Taruna Melalui Pelatihan Karawitan sebagai Pendahuluan. Jurnal Bina Desa Volume, 3(1), 39–45.
Gardner, H. E. (2008). Multiple intelligences: New horizons in theory and practice. Basic books.
Handayani, L., Haryono, S., Malarsih, M., Yulianto, A., Siswati, S., Kurniawan, D. F., Kusuma, G. S., Maulana, H. C., & Vivadi, M. R. (2024). Regenerasi Pelaku Seni Pertunjukan Tradisional Banyumas: Studi Pada Grup Ebeg Anak-Anak Budaya Laras, Desa Sijenggung, Banjarmangu, Banjarnegara. Bookchapter Seni Universitas Negeri Semarang, 1(1), 29–54.
Karoso, S., & Yanuartuti, S. (2024). Pelatihan Karawitan Sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Seni di Kalangan Siswa SMP Hangtuah Surabaya. Jurnal Pemberdayaan Pendidikan Seni Pertunjukan, 3(1).
Prabawati, N. P. D. (2019). Peran Pemuda Dalam Kegiatan Pengembangan Pariwisata Di Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia, 13(1), 73–84. https://doi.org/10.47608/jki.v13i12019.73-84
Sabri, I., Winarko, J., Trisakti, T., Rahayu, E. W., & Karoso, S. (2023). Pelatihan Seni Karawitan Dalam Rangka Pelayanan Kepada Lanjut Usia Di Persatuan Wredatama Republik Indonesia (Pwri). Transformasi Dan Inovasi : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 3(1), 35–39. https://doi.org/10.26740/jpm.v3n1.p35-39
Sari, R. (2024). Peran Kesenian Tradisional dalam Meningkatkan Identitas Budaya Masyarakat di Era Globalisasi. Journal of Cilpa, 1(1).
Suhaeti, E. (2020). Pelatihan Karawitan Dan Tari Di Sdn 158 Babakan Sari Kiaracondong Bandung. Prosiding ISBI Bandung, 150–161.
Ulfa, N., Meditama, R. F., & Salim, S. (2023). Pelatihan Karawitan Sebagai Upaya Penanaman Literasi Budaya Pada Calon Guru Mi. Jurnal Edukasi Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 60–66. https://doi.org/10.36636/eduabdimas.v2i1.2128